MASALAH-MASALAH PADA PERKEMBANGAN FISIK YANG DIALAMI OLEH PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Nama    : Elisabet Trivonia Primavita Anggun

          Kelas    : II C 

  
    Perkembangan fisik ialah perkembangan pada tubuh manusia yang dapat dilihat secara kasat mata, tidak dapat diukur dan dapat dirasakan seperti postur tubuh, tinggi badan, perubahan pada remaja ketika mengalami masa pubertas seperti adanya menstruasi atau mimpi basah, perubahan pada bentuk payudara, suara menjadi berat, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik pada manusia yakni sebagai berikut :

  • Faktor gizi seperti asupan makanan dan nutrisi yang didapat oleh manusia
  • Faktor gen seperti kondisi fisik orang tua dan anak
  • Faktor lingkungan seperti kondisi lingkungan yang aman, bersih dan nyaman
  • Faktor internal seperti tinggi badan, berat badan, kesehatan manusia, dan kegiatan olahraga yang sering dilakukan
  • Faktor ekonomi seperti pekerjaan orang tua, makanan yang diberikan orang tua kepada anak dan seberapa sering manusia mengonsumsi makanan dalam sehari.
  • Pola tidur

    Manusia ialah makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari bayi ke kanak-kanak, remaja, masa dewasa hingga lanjut usia. Perubahan tersebut bersifat meningkat, setelah itu menurun seperti manusia yang sudah lanjut usia mengalami penurunan kekuatan fungsi otot dan tulang. Perkembangan dipengaruhi oleh pertumbuhan, yakni proses biologis pada makhluk hidup menuju tingkat kematangannya. Sebagai contoh, pada perkembangan fisik, kemampuan anak-anak dan orang dewasa dalam mengangkat barang sangat jauh berbeda. Inilah yang disebut dengan perkembangan ketika seseorang mengalami kematangan pada sel-sel tubuh, seperti ukuran tubuh dan perkembangan pada otot-otot dan tulang yang membuat manusia bertambah kuat.
    Pada perkembangan fisik manusia, terdapat masalah-masalah yang dialami oleh oleh peserta didik. Pada bagian ini, peserta didik yang mengalami masalah-masalah pada perkembangan fisik ialah peserta didik tingkat Sekolah Dasar dan tingkat Sekolah Menengah Pertama. Pendidik seperti guru dan orang tua harus memperhatikan masalah-masalah tersebut agar peserta didik mampu melalui proses perkembangan mereka dengan baik dengan bantuan orang tua dan guru. Masalah-masalah pada perkembangan fisik yang dialami oleh peserta didik antara lain sebagai berikut :

 1.  Memiliki bentuk tubuh yang kurus

           Tubuh yang kurus ialah kondisi dimana manusia mengalami kekurangan berat badan atau berat badan yang tidak normal (kurus). Hal ini disebabkan oleh berbagai hal seperti pola tidur yang tidak dijaga (tidur larut malam karena bermain game), melupakan waktu untuk makan karena bermain handphone, hanya mengonsumsi makanan yang disukai, dan terlalu banyak jajan. Solusi dari permasalahan tersebut ialah sebagai berikut :

  • Orang tua harus lebih ketat terhadap anak. Ketat yang dimaksud ialah orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga harus mendampingi anak agar anak tidak secara terus-menerus melakukan apa yang mereka suka dan mengabaikan kewajiban mereka. Sebagai contoh, orang tua membatasi anak untuk bermain smartphone ketika di rumah serta memberikan pemahaman tentang bahaya smartphone jika digunakan secara terus menerus. Selain itu, orang tua juga mesti mampu menjadi sahabat dan gamer untuk anak. Dalam hal ini, orang tua dapat mendampingi anak bermain di rumah tanpa melibatkan handphone serta mengajarkan pesan moral dengan cara yang kreatif agar anak tidak bosan. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa peran orang tua telah dijalankan dengan baik. Membatasi waktu anak bermain handphone juga merupakan cara yang tepat agar anak bisa belajar dengan tekun di rumah. 
  • Anak-anak harus menghabiskan waktu untuk kegiatan positif saja seperti belajar. Mengenai solusi ini, anak-anak harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya belajar. Orang tua serta guru di sekolah berperan aktif untuk memberikan pemahaman mengenai hal ini.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang sehat dan bergizi ialah makanan 4 sehat 5 sempurna yang mestinya diberikan kepada anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang mengandung nutrisi lengkap di dalamnya. Ini mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. 4 makanan sehat dan sempurna ini mencakup beberapa jenis. Yakni, makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur dan buah-buahan. Makanan seimbang 4 sehat 5 sempurna dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 

Makanan seimbang 4 sehat 5 sempurna


  • Membiasakan anak untuk makan 3 kali sehari. Makan 3 kali sehari memiliki tujuan agar anak dapat mengembangkan aspek fisik serta aspek yang lain seperti kognitif bagi tubuh mereka serta terhindar dari penyakit seperti terkena penyakit maag.


2. Kurangnya nutrisi karena disebabkan oleh keadaan ekonomi yang tidak mencukupi atau penghasilan orang tua di bawah rata-rata

        Akibat dari masalah tersebut bagi perkembangan anak ialah orang tua tidak dapat memberikan asupan makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi tubuh. Orang tua tidak memedulikan tentang gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga anak-anak memiliki postur atau bentuk tubuh yang kecil dan kurus. Orang tua terlalu membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan yang ditumis kering tanpa memberikan sayur basah (kuah) yang mudah diproses oleh tubuh. Selain itu, anak-anak juga tidak diberi makanan seimbang seperti susu dan lauk seperti daging. Solusi yang dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan tersebut yakni sebagai berikut :

  • Teknik makanan tepat seperti makanan seimbang 4 sehat 5 sempurna
  • Pola makan yang teratur (3 kali sehari) dan mengonsumsi makanan yang bergizi
  • Konsultasi pada dokter jika berat badan anak tidak normal (kurus)
  • Memberikan vitamin pada anak yang berguna bagi tumbuh kembang mereka

3. Insecure

        Insecure merupakan kondisi perasaan manusia berupa ragu, cemas, khawatir terutama pada anak Sekolah Menengah Pertama, terlebih khusus pada anak perempuan. Kondisi ini ditandai dengan kesehatan mental yang menurun. Insecure memang berkaitan erat dengan perkembangan emosi anak, akan tetapi juga berkaitan erat dengan aspek perkembangan fisik pada manusia. Kaitan antara insecure dengan perkembangan fisik terletak pada kondisi fisik anak-anak yang tidak sama dengan anak-anak seusia mereka yang mendapat asupan gizi serta keadaan mental yang dijaga dengan baik sehinga memiliki postur tubuh sempurna. Ini membuat anak-anak tidak percaya diri.


Insecure


4. Bullying

        Bullying ialah saat dimana seseorang atau sekelompok melakukan aksi kekerasan baik secara fisik maupun melalui ucapan kasar. Biasanya, ini terjadi karena dihasut teman untuk melakukan aksi negatif tersebut. Masalah bullying pada aspek perkembangan fisik berfokus pada masalah bentuk fisik yang tidak normal pada anak seperti tinggi badan atau berat badan sehingga memicu aksi bullying di lingkungan sekolah atau tempat tinggal. Selain itu, perkembangan pada anggota tubuh seperti perubahan bentuk payudara dan lain-lain juga dapat memicu aksi bullying dan kekerasan di lingkungan sekitar anak. Solusi dari permasalahan ini yakni sebagai berikut :

  • Mengajarkan anak tentang akhlak atau moral yang baik dan benar
  • Peran orang tua harus ada untuk mendampingi anak dan mendidik anak dalam proses pembentukan emosi serta moral mereka. Orang tua harus mengajarkan pada anak bahwa sejatinya manusia indah di mata Tuhan dan sesama, serta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

5. Sensitive atau perasaan peka
            Sensitive atau perasaan peka berkaitan erat dengan perkembangan emosi anak, namun memiliki hubungan dengan aspek perkembangan fisik meskipun tidak secara langsung akan tetapi perlahan-lahan dapat dirasakan oleh anak.  Pada masa anak usia dini, anak mengalami masa emas, masa dimana anak mulai peka  dalam menerima rangsangan. Periode sensitif adalah periode ketika fungsi fisik dan mental matang dan dapat merespons rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Mengenai masalah sensitive, anak-anak yang mengalami perkembangan menuju masa pubertas yang ditandai dengan perubahan fungsi anggota tubuh serta pembentukan tubuh yang mulai berkembang (perubahan pada payudara, suara, pinggul, dan lain-lain) seringkali mengalami hal tersebut sebab mereka kesulitan mengontrol emosi mereka. Solusi terhadap permasalahan tersebut yakni sebagai berikut :
  • Mengontrol perasaan dengan dibantu oleh peran orang tua serta guru untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam proses perkembangan emosi anak.
  • Membuat anak merasa nyaman dengan tidak berkata kasar atau menyinggung mereka mengenai tubuh mereka yang mulai mengalami perubahan.


6. Pola makan tidak teratur
        Pola makan tidak teratur disebabkan karena anak-anak lebih suka makanan instan, jajanan di sekolah, serta tidak menjaga waktu makan dengan hanya makan 2 kali atau 1 kali sehari.  Hal ini dapat membuat sel-sel tubuh pada anak tidak mengalami perkembangan dengan sempurna baik pada aspek fisik maupun kognitif anak. Solusi yang dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut :
  • Makan teratur. Orang tua harus lebih ketat dengan memberikan anak bekal sendiri ke sekolah serta tidak sering memberi anak uang untuk membeli makanan di luar rumah.
  • Memperhatikan pola makan. Pola makan yang teratur ditandai dengan pemberian makanan 3 kali sehari kepada anak.

7. Pola tidur yang tidak teratur
        Permasalahan ini disebabkan oleh kebiasaan anak-anak yang lebih suka bermain smartphone sepulang sekolah sehingga melupakan jam istirahat siang serta waktu istirahat di malam hari juga berkurang dengan ditandai oleh kebiasaan anak menggunakan smartphone sampai larut malam. Hal ini membuat anak terlihat saat berada di sekolah sehingga kesulitan menerima pelajaran. Solusi dari permasalahan ini yakni sebagai berikut :
  • Pentingnya manajemen waktu diajarkan oleh orang tua dan guru di sekolah. Orang tua juga harus berperan aktif dengan cara lebih ketat (tidak mengekang) dalam mendidik anak. Hal tersebut dilakukan dengan mengatur waktu anak bermain handphone, itu dapat dilakukan setelah anak belajar, makan atau mengerjakan pekerjaan rumah.


        Beberapa permasalahan pada perkembangan fisik di atas menunjukkan bahwa orang tua sebagai pendidik di lingkungan keluarga serta guru sebagai pendidik serta pengajar di lingkungan sekolah harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawab dengan baik dan benar. Sebab, jika tidak hal tersebut dapat berpengaruh pada perkembangan anak baik aspek perkembangan fisik, kognitif, moral, emosi serta aspek perkembangan sosial. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK

Perkembangan dan Ranah Kajian Perkembangan pada Peserta Didik