Perkembangan dan Ranah Kajian Perkembangan pada Peserta Didik

Nama    : Elisabet Trivonia Primavita Anggun

Kelas        : II C


Apakah yang Dimaksud dengan Perkembangan?

    Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat progresif serta kontinyu (berkelanjutan) yang dialami oleh individu dari lahir sampai mati. Perkembangan mengarah pada pematangan sel-sel tubuh menuju kedewasaan. Pengertian lainnya yaitu perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kematangannya. Perubahan tersebut berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan yang dialami secara fisik maupun psikis. 

  • Sistematis adalah perubahan perkembangan yang saling tergantung atau saling mempengaruhi interaksi antara bagian-bagian organisme (fisiologis dan psikologis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
  • Progresif yakni perubahan yang terjadi bersifat progresif, inkremental, dan mendalam secara kuantitatif (fisik) dan kualitatif (psikologis).
  • Berkesinambungan yakni perubahan pada bagian atau fungsi suatu organisme terjadi secara terus menerus.

Contoh perkembangan pada usia bayi yakni sebagai berikut :




    Menurut Hurlock (1991),  pengembangan individu adalah pola pergerakan atau perubahan secara dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan berlanjut pada seluruh daur hidup manusia. Hal itu terjadi sebagai akibat dari kematangan dan pengalaman. Hurlock (1991) juga menyatakan bahwa dalam perkembangan terdapat dua proses yang bertentangan yang terjadi secara bersamaan selama kehidupan, yaitu pertumbuhan yang disebut evolusi dan perkembangan yang disebut involusi. Pada awal kehidupan manusia, evolusi memegang peranan utama sedangkan involusi berperan di akhir kehidupan manusia yakni perubahan yang bersifat mundur. Sikap terhadap perkembangan ini dipengaruhi oleh penampilan dan perilaku pribadi, stereotip budaya, nilai budaya, perubahan peran, dan pengalaman pribadi. Salah satu tujuan dari perubahan ini adalah agar individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga sesuai dengan harapan sosial, baik secara fisik maupun psikologis.

    Adapun perubahan-perubahan pada perkembangan individu ialah hasil dari proses-proses seperti proses biologis, kognitif, serta sosio-emosional yang saling berkaitan.

  1. Proses biologis meliputi perubahan sifat fisik individu yang mengarah pada pematangan seiring bertambahnya usia.
  https://image.slidesharecdn.com/asslamualaikum-141101205224-conversion-gate01/95/tahap-perkembangan-individu-4-638.jpg?cb=1414875271
                    .

2. Proses kognitif mencakup perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa individu.

                                                                                                                  https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/6/3/639ab078598b65ee5a216512f9cf59e6f9f252c3.jpeg

3. Proses sosial-emosional mencakup perubahan dalam hubungan individu dengan orang lain, dengan konsekuensi perubahan emosi dan kepribadian.

 https://tse3.mm.bing.net/th?id=OIP.R1E10meAJfr66f_bJNRXCAHaDt&pid=Api&P=0

    Keterkaitan/interaksi antara ke-3 faktor diatas berlangsung selama manusia menjalani kehidupannya. Pengaruh interaksi proses-proses tersebut menghasilkan periode siklus kehidupan manusia. Tahapan perkembangan manusia meliputi bebererapa urutan yakni sebagai berikut :
  • Periode prakelahiran. Periode perkembangan pertama dalam hidup adalah periode singkat dibandingkan dengan periode perkembangan lainnya, tetapi dalam banyak hal penting, mungkin yang paling penting dari semua periode. Periode ini kira-kira 270 sampai 280 hari atau sembilan bulan, dari awal konsepsi sampai akhir kelahiran.
  • Masa bayi. Seiring berjalannya waktu bayi melewati bulan, rasa ketidakberdayaan bayi secara bertahap akan berkurang.  Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan bayi menjadi semakin mandiri, sehingga saat masa ini berakhir yaitu saat bayi sudah dua tahun, dia akan menjadi orang yang berbeda. Masa bayi merupakan fondasi atau kunci dari setiap periode kehidupan nyata, karena banyak pola perilaku, pola sikap, dan pola ekspresi emosi yang terbentuk pada masa ini.
  • Masa kanak-kanak awal. Periode awal masa kanak-kanak berlangsung dari usia 2 tahun sampai 6 tahun. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati periode bayi yang memiliki sifat ketergantungan.
  • Masa kanak-kanak akhir. Masa kanak-kanak akhir dimulai sejak anak memasuki Sekolah Dasar yakni berusia 6 tahun. Pada periode ini, anak-anak dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Anak-anak kebanyakan mengalami kondisi yang tidak seimbang yakni gangguan emosional yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku. Selama dua tahun terakhir dari periode ini, terjadi perubahan fisik yang menonjol yang mengakibatkan adanya perubahan sikap, nilai dan perilaku untuk mempersiapkan diri secara fisik dan psikologis menuju tahap remaja. 
  • Masa remaja. Secara psikologis, masa remaja adalah masa dimana anak mulai beradaptasi dan menerapkan diri pada kehidupan dewasa. Perubahan mentalitas ini memberikan kesan sudah selevel dengan orang dewasa, yang juga menjadi ciri khas masa remaja. Secara umum, pubertas adalah ketika seorang anak mencapai kematangan seksual, dan masa ini berakhir ketika mereka mencapai kematangan hukum (aturan yang mengatur masyarakat). Oleh karena itu, masa remaja secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Garis yang digunakan untuk membedakan antara pubertas awal dan pubertas akhir adalah sekitar usia tujuh belas tahun; Ini adalah usia di mana sebagian besar remaja memulai Sekolah Menengah Atas (SMA). Status sekolah juga menyadarkan generasi muda akan tanggung jawab yang selama ini tidak terpikirkan oleh mereka. Karena anak laki-laki dewasa lebih lambat daripada anak perempuan, rata-rata anak laki-laki mengalami masa remaja awal yang lebih pendek, meskipun pada usia 18 tahun, seperti anak perempuan, mereka dianggap dewasa. Namun, karena status mereka yang lebih dewasa di rumah dan di sekolah, anak laki-laki cenderung lebih cepat beradaptasi dan berperilaku lebih dewasa yang sangat berbeda dengan remaja yang lebih muda. Masa remaja awal berlangsung dari sekitar 13-16-17 tahun dan pubertas akhir berlangsung dari 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun. Oleh karena itu pubertas akhir cukup singkat, hanya satu atau dua tahun.
  • Masa dewasa awal. Selama masa dewasa yang panjang ini, perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu yang dapat diprediksi bersama dengan masalah penyesuaian dan yang disebabkan oleh perubahan yang melibatkan tekanan dan harapan yang kuat.  
  • Masa dewasa madya. Umumnya masa dewasa awal ini dimulai saat seseorang menginjak usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Masa ini pada akhirnya ditandai dengan perubahan fisik dan mental. Secara umum, hingga usia 60 tahun, seseorang mengalami penurunan kekuatan fisiknya, hal yang sama terjadi pada ingatannya (mereka mudah lelah dengan kerja keras dan sering lupa). Biasanya dibagi menjadi dua sub-periode, yaitu: Usia rata-rata awal, dari 40 hingga 50 tahun dan usia rata-rata akhir, dari 50 hingga 60 tahun.
  • Masa lanjut usia. Usia tua adalah waktu di akhir siklus hidup seseorang ketika seseorang "jauh" atau lebih maju dari waktu sebelumnya yang lebih nyaman. Dia sering melihat kembali ke masa lalu, biasanya dengan sangat menyesal, dan cenderung hidup dengan mencoba mengabaikan masa depan jika memungkinkan.
     Dua istilah yang sering digunakan dalam studi perkembangan individu yang sering muncul ialah, pertama adalah perkembangan (development) dan yang kedua adalah pertumbuhan (growth). Istilah perkembangan menekankan pada aspek-aspek yang bersifat psikologis (kualitatif), sedangkan pertumbuhan digunakan untuk perubahan fisik (kuantitatif). 


Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan
    Pertumbuhan adalah proses perubahan pada individu yang dapat dilihat secara langsung dan terfokus pada titik. Sebagai contoh, pertumbuhan individu dari bayi menuju kanak-kanak, remaja serta usia dewasa mengalami perubahan pada bentuk fisik yakni berat badan, tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh. Bentuk fisik tersebut dapat diukur. Sedangkan, perkembangan mengarah pada pematangan sel-sel tubuh menuju kedewasaan yang dialami oleh individu baik secara fisik maupun psikis dan bersifat kualitatif. Perkembangan terfokus pada perubahan kecakapan atau keahlian, pemikiran, kematangan fisik serta emosi yang semakin matang dan lain-lain. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat dilihat pada gambar berikut ini :

                                                                                                     
 

Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan
        Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut :
  • adanya perubahan secara kasat mata
  • bersifat kuantitatif/dapat diukur
  • adanya perubahan pada volume otak dan cara kerja otak
  • bertambahnya ukuran berat badan
  • bertambahnya ukuran tinggi badan
    Ciri-ciri pertumbuhan dapat dilihat sebagai berikut :

https://i1.wp.com/slideplayer.info/slide/13343532/80/images/5/Pertumbuhan+dan+Perkembangan.jpg

b. Perkembangan
        Ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai berikut :

  • terjadi perubahan fisik (perubahan berat badan dan organ) dan aspek psikologis (mematangkan kemampuan berpikir, ingatan dan kreativitas)
  • terjadinya perubahan proporsional, aspek fisik (proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan itu dan tahapan perkembangannya) dan aspek psikologis (imajinasi dari fantasi hingga realitas.
  • bersifat kualitatif atau tidak dapat diukur
  • membutuhkan bantuan orang lain menuju kematangannya. Sebagai contoh, dalam proses pematangan emosi atau perilaku membutuhkan peran orang tua atau guru dalam mendidik
  • lenyapnya tanda-tanda seperti tanda fisik (kelenjar thymus/kelenjar kanak-kanak) dan aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak)
  • diperolehnya tanda-tanda baru; fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) dan psikis (berkembangnya rasa ingin tahu)
    Ciri-ciri perkembangan yakni sebagai berikut :


Ranah Kajian Perkembangan Peserta Didik
    Perkembangan manusia merupakan proses yang kompleks yang dapat dipecah menjadi empat bidang utama, yaitu perkembangan fisik dan intelektual termasuk kognisi dan bahasa, dan perkembangan emosional dan sosial termasuk perkembangan moral. Setiap ranah menekankan aspek-aspek khusus pada setiap perkembangan namun juga saling tergantung antara bidang-bidang tersebut. Contohnya, keterampilan kognitif (cognitive skills) bergantung pada pengalaman sosial serta kesehatan fisik serta emosi. Seorang anak yang berada dalam kesehatan fisik dan kesehatan emosional yang baik dan terbuka terhadap berbagai pengalaman sosial akan dapat mampu belajar lebih banyak daripada anak-anak yang berada dalam kondisi sebaliknya. Perkembangan sosial ini juga dipengaruhi oleh kematangan biologis, pemahaman kognitif dan respon emosional. Akibatnya, tiap-tiap ranah merefeksikan ranah perkembangan yang lain.
    Dalam memberikan gambaran tentang keempat ranah tersebut, perkembangan semasa hidup (life-span development) telah menjadi perspektif yang multidisipliner, yang mencakup tentang ilmu biologi, fisiologi, kedokteran, pendidikan, psikologi, sosiologi, dan antropologi (Baltes, dalam Rice, 2002).  Pengetahuan mutakhir yang ada berasal dari masing-masing disiplin ilmu ini dan digunakan dalam studi pembangunan manusia. Sebagai contoh, pendidikan ialah suatu daya upaya untuk memberikan pengajaran, keterampilan ataupun kebiasaan dibawah bimbingan seseorang atau lebih ataupun secara otodidak. Pendidikan membantu dalam pembangunan manusia untuk mematangkan aspek berpikir, keterampilan serta emosional dan lain-lain.



Daftar Pustaka

        

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASALAH-MASALAH PADA PERKEMBANGAN FISIK YANG DIALAMI OLEH PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK