RANGKUMAN UJIAN TENGAH SEMESTER : MASALAH-MASALAH PADA PERKEMBANGAN INTELEKTUAL, SOSIAL, FISIK DAN EMOSI PADA PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Nama    : Elisabet Trivonia Primavita Anggun

Kelas     : II C

    Perkembangan ialah sebuah proses perubahan menuju kematangan manusia dari lahir hingga lanjut usia. Perkembangan yang dialami oleh manusia berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi seperti keluarga, nutrisi pada makanan atau juga lingkungan sekolah dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut berfungsi agar pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal, jika tidak maka anak akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi, berinteraksi, menerima pelajaran ataupun kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan lain-lain. Perkembangan pada manusia terdiri dari perkembangan fisik, perkembangan sosial, perkembangan emosi serta perkembangan intelektual.

1. Pengertian Perkembangan 

    Perkembangan adalah sesuatu yang berubah secara tidak terbatas pada pertumbuhan yang semakin membesar, dan di dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psikis yang berlangsung terus-menerus serta bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu masing-masing dari anak. 


2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak 

Banyak faktor yang mempengaruhi proses perkembangan anak, antara lain: 

  • Faktor Keluarga : Faktor keturunan membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. 
  • Faktor Lingkungan : membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan anak tersebut.
  • Faktor Jenis Kelamin : Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun.
  • Faktor Gizi dan Kesehatan Anak : yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya dan relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan anak yang bergizi kurang.
  • Faktor Gangguan Emosional Anak : yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenalin yang berlebihan. Hal ini menyebabkan berkurangnya hormon pertumbuhan pada kelenjar pituitary, akibatnya anak mengalami keterlambatan perkembangan memasuki masa puber.

    Selain faktor perkembangan, adapun mempunyai faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek atau kecerdasan antara lain: 

  • Kondisi organ pengindraan sebagai saluran yang dilalui pesan indra dalam perjalanannya ke otak (kesadaran). 
  • Intelegensi mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami sesuatu.
  • Kesempatan belajar yang diperoleh anak.  
  • Tipe pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak mendapat pengalaman secara tidak langsung dari orang lain atau informasi dari buku. 
  • Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.

3. Perkembangan Sosial, Emosi, Fisik Serta Intelektual pada anak

a. Perkembangan Sosial 

    Perkembangan sosial merupakan kematangan yang dicapai dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi serta meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.

b. Perkembangan Emosi 

     Emosi mengacu pada perasaan kuat yang melibatkan pikiran, perubahan fisiologis, dan ekspresi pada sebuah perilaku. 

c. Perkembangan intelektual juga sering disebut sebagai perkembangan kognitif di kalangan psikologi dan pendidikan. Perkembangan kognitif manusia adalah proses psikologis yang melibatkan proses memperoleh, menyusun, dan menggunakan pengetahuan, serta aktivitas mental seperti berpikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan memecahkan masalah melalui interaksi dengan lingkungan.

d. Perkembangan Fisik 

    Perkembangan fisik berarti perubahan pada tubuh, otak, kemampuan sensorik, dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan fisik/konstitusi yang ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat badan, Pertumbuhan tulang dan otot, serta pematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.


4. Hasil Penelitian Siswa SD dan SMP 

    Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan pada siswa SD kelas II, III dan IV serta siswa SMP kelas VII di Desa Penfui Timur, Jalan Nomelaktosi 2, menunjukkan bahwa peserta didik telah tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Hasil observasi dan wawancara sebagai berikut:

    1. Perkembangan Fisik 

    Perkembangan fisik adalah terjadinya perubahan fisik pada manusia. Perubahan ini meliputi pertumbuhan dan perkembangan pada individu yang kompleks, karena pada awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan manusia. Perkembangan fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 

a. Perkembangan anatomis. 

    Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulang, indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi badan secara keseluruhan. Para peserta didik mengaku bahwa mereka merasakan adanya perubahan tinggi, berat badan dan sebagainya seiring bertambahnya usia mereka. 

b. Perkembangan fisiologis. 

    Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti kontraksi otot, peredaran darah dan pernafasan serta pencernaan. Perkembangan peserta didik kelas II, III dan IV menunjukkan usia 7, 8 dan 9 tahun dengan berat badan 23, 26, dan 29 kg serta tinggi badan 122, 128 dan 134 cm.Usia peserta didik tersebut berarti bahwa mereka berada dalam perkembangan fisik remaja, dimana pada tahap ini ditandai dengan matangnya hormon sehingga terdapat perubahan secara sekunder dan primer dan pada masa remaja ini pula, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Ela, salah satu siswa kelas VII mengatakan bahwa ia bertambah gemuk dan berdasarkan hasil observasi memang betul. Selain itu mereka sudah menggunakan alat tulis dengan benar dan menulis dengan rapi, melakukan kegiatan kebersihan diri (kuku dan rambut), berpakaian seragam sekolah dengan lengkap dan rapi dan memiliki kemampuan pendengaran dan penglihatan yang baik. Mereka memiliki postur tubuh yang sesuai dengan usia mereka.  

2. Perkembangan Kognitif 

    Peserta didik kelas I, II dan II memiliki perkembangan kognitif yang baik karena sebagian besar dari mereka sudah bisa menghitung, membaca, menggambar dan aktif menjawab pertanyaan. Namun Aprilia, siswi kelas II SD merasa takut bertanya karena gurunya suka marah-marah jika mereka salah menjawab. Berbeda dengan Aprilia, Charles merupakan siswa yang aktif bertanya dan lebih mudah memahami materi dengan praktek dibandingkan teori. Ini membuktikan bahwa Charles adalah auditory learner. 

     Perkembangan kognitif peserta didik kelas VII menunjukkan perkembangan kognitif yang sangat baik. Sebagian besar peserta didik berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan, melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta, berani tampil atau presentasi di depan kelas, mampu berpikir kritis, mampu aktif mengemukakan pendapat bersama kelompoknya, mampu melakukan penalaran logis terhadap objek yang konkret, mampu mengingat sesuatu dan menghafalnya dengan baik. Namun demikian siswa perempuan yaitu Ela dan Sofi cenderung lebih suka pelajaran seni budaya, sedangkan siswa laki-laki yaitu Angga lebih suka pelajaran olahraga. Siswa SD maupun SMP sama-sama mengaku bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit mereka pahami karena rumus-rumusnya yang banyak dan membingungkan. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata saat ujian matematika yaitu hanya sekitar 70 ke bawah. Selain itu mereka menjelaskan bahwa gurunya sangat bertele-tele dalam menjelaskan materi dan cara mengajarnya kurang menarik. Selain itu bagi siswa SMP yang sudah mempelajari bahasa Inggris, mereka merasa bahwa mata pelajaran ini sulit karena pengucapan dan cara tulisnya yang berbeda membuat mereka menyerah dan malas untuk belajar. 

3. Perkembangan Sosial 

    Perkembangan sosial emosional menurut American Academy of Pediatrics (2012) dalam Nurmalitasari (2015) menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara lengkap baik emosi positif maupun negatif, mampu berinteraksi dengan anak lainnya atau orang dewasa sekitarnya, serta aktif belajar dengan mengeksplotasi lingkungan. Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai sequence dari perubahan berkesinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi makhluk sosial. Proses pembelajaran sosial emosional dapat dilakukan dengan mendengar, mengamati dan meniru hal-hal yang dilihatnya. 

    Berdasarkan hasil observasi pada peserta didik yang menjadi sampel penelitian diperoleh bahwa peserta didik mampu bersosialisasi ketika pembelajaran berlangsung dan di lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam diskusi kelompok, mereka membantu memberikan penjelasan pada teman kelompok yang masih kurang paham dan lainnya. Mereka juga memiliki banyak teman di sekolah sehingga mereka sering bermain atau belajar bersama. Dalam berdiskusi dan berteman, mereka tidak membeda-bedakan latar belakang peserta didik, baik dari segi ekonomi maupun yang lain. Beberapa dari mereka masih kesulitan berkomunikasi dengan guru secara komunikatif karena terkadang takut untuk mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai kesulitan yang dialami. Peserta didik aktif bersosialisasi di luar kelas dengan mengikuti berbagai organisasi, misalnya Pramuka, paskibra, OSIS dan sebagainya. 

    Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peserta didik menjadi sampel penelitian diperoleh bahwa peserta didik Sekolah Dasar yaitu Aprilia, Charles dan Irna , Angga, Ela dan Sofi telah sesuai dengan taraf perkembangan sosialnya. Perkembangan sosial Irna baik karena ia memiliki banyak teman dan dapat berkomunikasi dengan orang dengan baik. Irna terlahir di keluarga yang harmonis. Irna merupakan anak yang tinggal bersama orang tuanya. Fasilitas dimilikinya tampa kekurangan apapun. Selain itu Charles dan Aprilia, Angga, Ela dan Sofi juga memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik, hal ini terbukti dengan banyaknya teman yang mereka miliki. 

 4. Perkembangan Emosi 

    Emosi adalah kondisi kejiwaan manusia. Emosi dapat ditandai dengan kondisi , seperti sedih, gembira, gelisah, benci, dan lain sebagainya. Perkembangan emosi, dalam artian yang sederhana adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Umar Fakhrudin (2010: 48) menjelaskan bahwa perkembangan emosi alalah proses yang berjalan secara perlahan dan anak dapat mengontrol dirinya ketika menemukan self comforting behavior atau merasa nyaman. Atau dengan kata lain, anak belajar emosinya secara bertahap. 

    Berdasarkan hasil wawancara, perkembangan emosional pada para peserta didik juga sudah mampu mengekspresikan perasaan, memiliki rasa percaya diri, dapat mengambil keputusan sendiri, menerima kritik dan saran, serta berani bertanya dan menjawab. Hampir semua dari peserta didik yang diwawancarai cenderung labil hal ini ditunjukan pada hasil wawancara yaitu mereka sesekali terpancing emosi pada suatu hal yang menurutnya tidak sesuai dengan prinsipnya, akan tetapi pada hal ini dapat diatasi dengan seiring dengan bertambahnya usia dan pengetahuan mereka. Sofi dan Angga mengaku bahwa ketika ia memiliki masalah dirumah, hal itu dapat membuat emosinya tidak stabil di sekolah. Ia akan cenderung marah bila ada teman yang menganggunya. Sedangkan, perkembangan emosional pada Ela baik, la sudah mampu mengekspresikan perasaan, menerima kritik dan saran, serta berani bertanya dan menjawab. Ia sudah mampu memilah dan mengetahui mana hal yang baik ataupun tidak dalam kesehariannya, tidak hanya itu la mampu membuat keputusan akan apa yang la senangi dan berdampak positif terhadap dirinya dan lingkungannya. Selain itu Angga sudah mulai memiliki rasa ketertarikan pada lawan jenis. Ia mulai mengangumi salah seorang gadis di sekolahnya. Bebeda dengan Angga, siswi-siswi belum memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Mereka juga menjelaskan bahwa ketika mereka bermarahan dengan teman mereka, mereka akan meminta maaf dan jika sebaliknya, mereka akan menerima permintaan maaf dan tidak mempunyai sifat membenci teman. Pada siswa SD mereka cenderung gembira dengan hal-hal kecil yang mereka dapat misalnya teman baru, mainan dan sebagainya. Menurut Charles, ketika dia marah terhadap seseorang ia cenderung diam daripada meluapkan emosinya. Sedangkan Aprilia dan Irna tergolong mudah sedih jika terjadi sesuatu pada mereka. Misalnya saat mereka terjatuh dan sebagainya.

    Perkembangan pada peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga faktor tersebut harus mendukung perkembangan pada peserta didik. Sebagai contoh, dalam perkembangan fisik, keluaarga harus menyediakan kebutuhan seperti nutrisi pada makanan. Lingkungan sekolah mendukung perkembangan peserta didik melalui pemberian fasilitas, motivasi dari guru dan lain-lain. Lingkungan masyarakat mendukung perkembangan melalui pemberian teladan yang baik. Jika ketiga lingkungan tidak dapat memberikan apa yang peserta didik butuhkan, maka akan terjadi ketidaknormalan dalam perkembangan mereka. Perkembangan yang baik mampu mebuat peserta didik berproses dalam pendidikan dengan baik.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASALAH-MASALAH PADA PERKEMBANGAN FISIK YANG DIALAMI OLEH PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MASALAH-MASALAH PADA PERKEMBANGAN KOGNITIF YANG DIALAMI OLEH PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK